Seperti diketahui, anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) didasarkan pada pagu indikatif pada 2022 sebesar Rp 14,51 miliar. Pagu anggaran tersebut lebih kecil dari pagu tahun sebelumnya sebesar Rp 21,83 miliar. Pagu indikatif ini berdasarkan surat bersama dengan pagu indikatif (SBPI) nomor S-361/MK.02/2021 dan nomor B.238/M.PPN/D.8/PP/04.02/04/2021.
ts Suardi Duka, anggota Komisi IV Partai Demokrat DPRRI, mendesak Kementerian Pertanian menambah anggaran untuk 2023. Laut .
Insya Allah anggaran Kementerian Pertanian akan meningkat pada tahun 2023 dan saya kira Kementerian Keuangan juga sudah mulai menyadari bahwa yang selama ini menopang perekonomian negara selama ini adalah stre, agri-commodities e sinc Syahrul Yasin Limpo di Gedung DPR RI , Senayan, Jakarta, Senin (18 April) 04/11/2022).
Menurut Suardi, Komisi IV melalui otoritas anggaran telah menyepakati penambahan anggaran untuk Kementerian Pertanian tahun depan. Pentingnya sektor pertanian sebagai kebutuhan pokok masyarakat menjadi alasan mengapa anggaran pertanian perlu ditingkatkan. Jadi sekali lagi kami di Komisi IV melalui Bangkar terus mendorong penambahan anggaran di Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Anggota Komisi IV Fraksi Golkar lainnya, Hanan A. Rozak, mendesak Kementerian Pertanian untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih selama ini. Misalnya, meningkatkan produksi beras agar Indonesia dapat menjaga kebutuhan dalam negeri dengan produksi sendiri.
Tentunya di tahun 2023 apa yang sudah kita capai selama ini, harapan kita itulah yang bisa kita pertahankan, Pak. Kami tidak mengimpor beras selama bertahun-tahun dan kami tidak akan mengimpornya lagi tahun depan. Pria ini memiliki tujuan untuk ditingkatkan dan kita harus melindunginya bersama-sama,” katanya.
Selain itu, Hanan menyampaikan terima kasih atas kerja keras jajaran Departemen Pertanian yang telah bekerja keras menggenjot produksi di masa pandemi. Namun, Hanan mendesak Kementerian Perdagangan untuk kemungkinan mengendalikan harga sehingga kebutuhan pokok masih diharapkan.
Saya berterima kasih untuk memastikan detail ketersediaan hingga Mei. Namun, ada satu keluhan tentang masalah harga. Tapi saya pikir harga hanya penawaran dan permintaan. Yang penting bagi saya komoditas itu masih tersedia di tingkat lapangan dan jika harga menjadi masalah maka pemerintah turun tangan, dalam hal ini kebijakan Departemen Perdagangan. Kementerian Pertanian sudah menyediakan data yang cukup,” jelasnya.
Komisioner Kelompok IV Nasdem Abdullah Tausikal mendorong semua pihak untuk aktif memperjuangkan perlindungan sektor pangan sebagai sektor yang menjadi kebutuhan pokok, serta secara nasional sebagai pintu utama kota.
Sektor pertanian perlu mendapat perhatian serius karena kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengapresiasi kenaikan target produksi dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri. Padahal, ini harus seiring dengan ketersediaan untuk mengantisipasi lonjakan harga,” ujarnya.