Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay mengingatkan agar BPJS Kesehatan membuka diri hingga masa endemis. Ketika penyakit mewabah, orang sangat mungkin untuk kembali ke fasilitas kesehatan (faskes) setelah sebelumnya tidak berobat. Selama masa endemis, meski belum diumumkan secara resmi oleh pemerintah, Daulay mengatakan pengobatan pasien Covid-19 tidak mungkin lagi ditanggung pemerintah dan jaminan BPJS Kesehatan. Kondisi ini akan dibebankan ke BPJS Kesehatan jika kasus Covid-19 masih tinggi.
Di masa endemis, pembiayaan BPJS Kesehatan akan meningkat drastis karena masyarakat tidak lagi takut berobat ke rumah sakit. Tentu saja, jika pasien Covid-19 nanti masuk dalam jaminan kesehatan BPJS, ini akan lebih sulit lagi. Agar BPJS Kesehatan mulai bangkit pada masa transisi dari pandemi ke endemis,” kata Saleh Daulay saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (4/10/2022).
Menurut Daulay, ada empat hal yang perlu dioptimalkan BPJS Kesehatan dalam menghadapi masa endemi, antara lain: B. penguatan program dukungan dan pencegahan agar yang sehat tidak sakit dan yang sakit tidak bertambah parah. Kementerian Kesehatan perlu bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memperkuat program promosi dan pencegahan. Harus banyak sosialisasi tentang hidup sehat agar masyarakat tidak sakit,” kata Daulay.
Kedua, peningkatan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) agar iuran yang terkumpul lebih banyak. Ketiga, meningkatkan kolektibilitas iuran dari peserta BPJS Kesehatan. Hal ini dikarenakan masih banyak peserta BPJS Kesehatan yang berstatus Nonaktif karena tidak membayar iuran bulanan.
Selanjutnya, BPJS Kesehatan perlu terus meningkatkan pelayanannya, itulah kata kunci utama. Jika seseorang juga kruk, mereka disuguhi agar kesaktiannya terobati sepenuhnya. Jika ada RS nakal yang tidak patuh, mereka beri sanksi agar lebih tertib,” kata Daulay.