Pemerintah menganggarkan dana kesehatan sebesar Rp153,8 miliar atau Rp209,9 miliar pada 2023, turun dari anggaran 2022 sebesar Rp255,4 miliar seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Total pengeluaran perawatan kesehatan di luar pandemi juga akan lebih besar daripada pengeluaran perawatan kesehatan.
Dengan asumsi pengeluaran untuk pandemi sangat tinggi atau mendekati 0 rupiah, maka total pengeluaran ini jauh lebih besar daripada pengeluaran kesehatan nonpandemi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rapat Kerja DPR-RI R dengan Plex Jakarta, Selasa. (5/31).
Sri Mulyani mengatakan tanpa pandemi, belanja kesehatan pada 2023 akan lebih tinggi dibandingkan belanja kesehatan tahun-tahun sebelumnya. Pengeluaran kesehatan non-pandemi pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing akan menghitung Rs 121,8 miliar dan Rs 119,9 miliar.
Selain bidang kesehatan, anggaran juga akan difokuskan pada program perlindungan sosial, pendidikan dan infrastruktur. Karena sektor-sektor ini juga penting menurutnya. Transisi ke belanja kesehatan tidak mengorbankan kebutuhan belanja kesehatan, yang masih penting, ”katanya.
Sekadar informasi, anggaran kesehatan tahun 2022 sebesar Rp 255,4 miliar. Dana tersebut terbagi dua, yakni Rp 116,4 miliar untuk anggaran kesehatan terkait Covid-19 dan Rp 139,0 miliar untuk yang tidak terkait Covid-19.